SABUN TRANSPARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
a.
Virgin Coconut
Oil (VCO)
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin
coconut oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar,
diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan
kimia
dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di
atas berakibat kandungan senyawa-senyawa
esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan
utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.
Minyak kelapa murni, atau lebih
dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan
minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah,
berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama
yaitu lebih dari 12 bulan.
Pembuatan minyak kelapa murni ini
memiliki banyak keunggulan, yaitu:
- tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah
- pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
- penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar, sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra, sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan.
Minyak
kelapa sebenarnya bukan produk baru bagi masyarakat kita. Sejak dahulu
masyarakat sudah terbiasa mengonsumsi minyak ini, baik untuk memasak maupun
sebagai ramuan obat tradisional. Hasil riset para ahli baru-baru ini membuktikan
bahwa minyak kelapa murni baik untuk kesehatan.
Pamor minyak kelapa sempat meredup setelah media barat memberitakan beragam kekurangan minyak kelapa salah satunya karena kandungan asam lemak jenuh yang cukup tinggi. Alhasil mereka menganjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa sawit minyak sayur, atau minyak jagung.
Kenyataan membuktikan, Amerika Serikat dimana penduduknya banyak mengonsumsi minyak sayur, angka kejadian penyakit jantung cukup tinggi. Artinya, pendapat bahwa minyak sayur lebih aman dibanding minyak kelapa mulai dipertanyakan.
Sementara itu riset yang dilakukan oleh dr Weston A Price seorang ahli gizi dari Amerika Serikat menunjukkan konsumsi minyak kelapa tidak serta merta mengakibatkan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan di pulau Pukapuka, Selandia Baru menemukan bahwa kasus penyakit jantung disana sangat rendah, padahal sebagian besar penduduknya mengonsumsi minyak kelapa dalam jumlah yang sangat besar, sekitar 60% dari total kalori yang dikonsumsi.
Pamor minyak kelapa sempat meredup setelah media barat memberitakan beragam kekurangan minyak kelapa salah satunya karena kandungan asam lemak jenuh yang cukup tinggi. Alhasil mereka menganjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa sawit minyak sayur, atau minyak jagung.
Kenyataan membuktikan, Amerika Serikat dimana penduduknya banyak mengonsumsi minyak sayur, angka kejadian penyakit jantung cukup tinggi. Artinya, pendapat bahwa minyak sayur lebih aman dibanding minyak kelapa mulai dipertanyakan.
Sementara itu riset yang dilakukan oleh dr Weston A Price seorang ahli gizi dari Amerika Serikat menunjukkan konsumsi minyak kelapa tidak serta merta mengakibatkan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan di pulau Pukapuka, Selandia Baru menemukan bahwa kasus penyakit jantung disana sangat rendah, padahal sebagian besar penduduknya mengonsumsi minyak kelapa dalam jumlah yang sangat besar, sekitar 60% dari total kalori yang dikonsumsi.
Sebenarnya, penelitian klinis yang
mendalam tentang manfaat VCO belum terlalu banyak, sehingga secara medis
manfaat VCO belum bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian ada ahli yang
merasakan manfaat VCO ini untuk mengobati penyakit. Salah satunya adalah dr
Zainal Gani, dokter yang juga menjadi pengarang buku Bebas Segala Penyakit
Dengan VCO.
Menurut dokter Zainal, VCO memiliki kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh berantai sedang atau disebut juga dengan medium chain fatty acid (MCFA). Asam lemak ini sangat mudah diserap oleh tubuh, tidak ditimbun dulu sebagai lemak seperti asam lemak berantai panjang.
Beberapa penelitian ilmiah menemukan beragam manfaat VCO bagi kesehatan dan pengobatan penyakit. VCO diyakini mampu mengatasi beragam ganguan kesehatan, seperti penyakit saluran pencernaan dan penyakit degeneratif. Menurut standar internasional, VCO baru akan berkhasiat jika di dalam minyak kelapa murni ini terkandung asam laurat minimal sebanyak 25%.
Berdasarkan pengalaman pribadi, dokter Zainal mengutarakan bahwa VCO mampu menurunkan kadar gula darah. Sebagai pengidap diabetes mellitus, dokter Zainal melakukan percobaan terhadap dirinya sendiri. Hasilnya, kandungan gula darahnya turun dari 265 ml/dl menjadi 165 ml/dl dalam kurun waktu semalam. Hal itu dia alami setelah dia mengonsumsi VCO 30 cc sebanyak 3 kali sehari.
Selain itu menurut dokter Zainal, VCO juga bermanfaat mengurangi risiko kanker. Asam lemak jenuh rantai sedang dalam VCO dipercaya dapat bersifat sebagai anti karsinogenik yang mampu mencegah dan memerangi agen-agen karsinogenik pemicu timbulnya sel kanker.
Jika kita punya masalah dengan gigi, Dr. Zainal juga menyarankan untuk mengonsumsi VCO. Menurutnya, MCFA VCO di dalam tubuh dapat mempermudah penyerapan mineral seperti Mg dan Ca, yang termasuk mineral penting dalam pembentukan dan perawatan gigi. Asam lemak VCO di dalam tubuh juga akan diubah menjadi zat yang bersifat sebagai antimikroba. Antimikroa inilah yang akan memerangi bakteri penyebab masalah gusi dan gigi berlubang.
Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal Filipina menunjukkan bahwa asam laurat dan asam kaprat yang terkandung di dalam VCO mampu membunuh virus. Di dalam tubuh, asam laurat diubah menjadi monolaurin sedangkan asam kaprat berubah menjadi monokaprin. Senyawa ini termasuk senyawa monogliserida yang bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa. Monokaprin ini yang digunakan pada suplemen bermerek Capricidin untuk memerangi virus HIV.
Berbagai informasi tentang manfaat VCO tersebut memberikan harapan baru akan munculnya sebuah zat yang bisa bermanfaat untuk kesehatan manusia. Meskipun demikian sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti mekanisme yang mendasari berbagai manfaat VCO. Artinya, masih perlu dilakukan penelitian mendalam tentang manfaat VCO sebelum dipastikan bahwa senyawa ini memang bermanfaat bagi kesehatan.
Tabel 1. Kandungan Asam Lemak Minyak Kelapa VCO
No.
|
Jenis Asam Lemak Yang Terkandung Dalam VCO
|
1.
|
C6:0
asam kaproat
|
2
|
C8:0
asam kaprilat
|
3.
|
C10:0 asam kaprat
|
4.
|
C12:0 asam laurat
|
5.
|
C14:0 asam miristat
|
6.
|
C16:0 asam palmitat
|
7.
|
C18:0 asam stearat
|
8.
|
C18:1 asam oleat
|
9.
|
C18:2 asam linoleat
|
Dari pengertian sebelumnya VCO merupakan minyak
murni yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup, yaitu :
a. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza,
hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
b. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi
tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,
meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya
c. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,
athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
d. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit
lainnya.
e. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
f. Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan
atlit.
g. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino
yang larut dalam lemak.
h. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
i.
Meredakan stres pada pankreas dan
sistem-sistem enzim tubuh.
j.
Membantu meredakan gejala-gejala
dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes.
k. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan
dan cystic fibrosis.
l.
Memperbaiki penyerapan kalsium dan
magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat.
m. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
n. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.
o. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative
colitis dan bisul perut.
p. engurangi peradangan kronis.
q. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
r. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh.
s. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan kanker
lainnya.
t. Baik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau
kelengketan platelet.
u. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
v. Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
w. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi.
x. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung.
y. Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang
meningkatkan penuaan dini dan penyakit degeneratif.
z. Memperbaiki pendayagunaan asam lemak essensial dan melindunginya dari
oksidasi.
Untuk
mengetahui kualitas VCO, dapat di lakukan dengan pengujian-prngujian, di
antaranya adalah:
a.
Diuji
warna dan aroma
Warna VCO adalah jernih
dan beraromala khas kelapa.
b. Daiuji massa jenisnya
c.
Diuji ALB (Asam Lemak Bebas)
Kadar ALB/ FFA = 0,01 –
0,8 %
b.
Sabun Transparan
Sabun transparan yang merupakan hasil dari reaksi saponifikasi yang
terjadi akibat pencampuran minyak VCO dengan larutan basa. Sabun disini merupakan
komoditi hasil olahan minyak VCO yang populer yang berfungsi sebagai zat yang
mampu membersihkan dan mengangkat benda asing. Reaksi yang terjadi pada saat
pembuatan sabun dari minyak VCO
ini disebut saponifikasi. Saponifikasi dilakukan dengan
mereaksikan minyak VCO dengan alkali (biasanya menggunakan NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan
gliserol dan garam alkali Na (sabun)
juga air. Saponifikasi juga dapat dilakukan dengan
mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air.
Reaksi saponifikasi
tidak lain adalah hidrolisis basa suatu ester dengan alkali (NaOH, KOH), Saponifikasi
pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan
mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang
menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan
garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang.
Dalam pembuatan sabun dengan cara pemanasan sedang terdapat
beberapa bahan dan beserta fungsinya, antara lain :
1.
Asam Stearat / Stearic Acid
Dipakai
untuk membuat sabun natural (optional) dan sabun transparan, fungsinya adalah
untuk mengeraskan sabun dan menstabilkan busa.
2.
NaOH (Natrium Hydroxide)
Disebut
juga kaustik soda atau soda api, merupakan bahan kimia yang harus ada dalam
pembuatan sabun. Merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam.
3.
Glycerin
Glycerin adalah produk
samping dari reaksi hidrolisis (reaksi kimia antara air dan suatu zat lain yang
menghasilkan suatu zat baru) antara minyak
nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Glycerin merupakan humektan
(senyawa penyerap kelembapan, berguna memelihara kandungan air dalam
bahan) sehingga dapat berfungsi sebagai
pelembap pada kulit. Glycerin berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan
memiliki rasa manis. Jadi sebetulnya yang namanya sabun adalah hasil reaksi
safonifikasi dari basa dengan lemak membentuk emulsi lemak yang licin,
membentuk busa dan mampu membersihkan kotoran.
4.
Alcohol
Alkohol
96% atau bisa disebut juga Ethanol (ethyl alcohol), berfungsi sebagai pelarut
pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatnya yang mudah larut dalam
air dan lemak. Fungsi alkohol 96% adalah untuk membuat sabun
transparan menjadi bening / clear. Sebenarnya Alkohol 70% (isopropyl alcohol)
juga bisa dipakai, namun hasil akhir dari pemakaian ini menghasilkan sabun yang
keruh / cloudy.
BAB II
Cara Kerja
1.1
Bahan dan Alat
- Bahan-bahan yang di gunakan, antara lain:
1.
VCO : 25 gram
2.
Asam Stearat : 40 gram
3.
NaOH 30% : 25 ml
4.
Gliserin : 35 gram
5.
Alkohol 96% : 40 ml
6.
Gula Pasir : 5 gram dalam 25 ml Aquadest
- Alat yang di gunakan, antara lain:
1.
Baskom
plastic/stainless
2.
Serber (untuk
menyaring)
3.
Gelas kimia 50
ml
4.
Gelas Kimia 250
ml
5.
Gelas kimia
1000 ml
6.
Gelas Ukur 25
ml dan 50 ml
7.
Erlenmeyer 250
ml
8.
Batang Pengaduk
9.
Spatula
10.
Thermometer
11.
Hot Plate /
Kompor
12.
Corong Pisah
13.
Corong
14.
Kertas saring
15.
Kaki tiga (Bila
perlu)
16.
Buret
17.
Klem dan statif
18.
Picnometer
19.
Timbangan
1.2
Langkah Kerja
- Langkah-langkah pembuatan VCO
1.
Timbang 250
gram kelapa yang sudah di parut terlebih dahulu
2.
Tuangkan ±200ml
air hangat kemudian di remas
3.
Saring dengan
kain bersih
4.
Tampung dalam
gelas kimia
5.
Tuangkan santan
tersebut kedalam corong pisah
6.
Diamkan ±1
jam agar terjadi pemisahan antara air
dan krim
7.
Buang air
limbahnya, tampung krimnya dalam gelas kimia
250 ml
8.
Panaskan dengan
api kecil / Hotplate dengan suhu 50 - 700C
9.
Sambil di aduk
(bila menggunakan kompor. tapi, apabila memakai Hotplate, cukup memakai
magnetic stirer)
10.
Setelah terjadi
pemisahan Minyak dengan Krim, kemudian di Filtrasi
- Langkah-langkah pembuatan Sabun Transparan
1.
Panaskan VCO
pada themperatur 60-70oC di dalam gelas kimia 250 ml
2.
Masukan
perlahan Asam Stearat ±10 menit, sambil di aduk
3.
Panaskan
Larutan NaOH sampai themperatur 60oC
4.
Campurkan
Larutan NaOh tersebut ke dalam minyak VCO tadi, sambil di aduk
5.
Lanjutkan pemanasan
sampai homogen ±10 menit
6.
Masukan Larutan
Gula Pasir, Alkohol, dan Gliserin secara berturut-turut
7.
Tambahkan
pewarna (jika perlu)
8.
Tambahkann
Pewangi (jika perlu)
9.
Tuangkan dalam
cetakan
3.3 Produk Akhir
a. Virgin Coconut Oil (VCO)
b. Sabun Transparan
BAB IV
KESIMPULAN
Hasil
Analisis mengenai Minyak Kelapa Murni / Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan
mengungkapkan bahwa Minyak Kelapa Murni / Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun
Transparan memiliki kelebihan tersendiri. Seperti pada Sabun Transparan, dengan
ketransparanannya mampu memberi daya tarik tersendiri dengan kemewahannya, dan
Pada Minyak Kelapa Murni / Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai manfaat-manfaat
tersendiri, yaitu mengatasi penyakit-penyakit Degeneratif seperti, diabetes
mellitus, jantung, kegemukan, dan kolestrol, dan lain-lain
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat di simpulkan
adalah :
1. Praktek Uji Kompetensi adalah suatu
bentuk penyelenggaraan pengujian keahlian yang dapat di tuangkan dalam praktik
pembuatan suatu produk, sebagai acuan penilaian akhir.
2. Praktek Pembuatan Minyak Kelapa Murni / Virgin
Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan mampu memadukan materi pelajaran maupun
pola pikir ilmiah yang telah di peroleh selama belajar.
3. Praktek
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan telah memberikan
wawasan yang lebih luas mengenai VCO dan Sabun Transparan.
4. Pada umumnya, hasil dari Virgin Coconut Oil
(VCO) dan Sabun Transparan ini untuk mengetahui kualitas Minyak Kelapa Murni /
Virgon Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan
menurut standar yang ditentukan.
5. Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan
memiliki keunikan dan manfaat-manfaat tersendiri yang baik untuk kesehatan.
benar2 blog yang ramai dan ruwet
BalasHapus